Glosarium:

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W Y Z

ABCD

Pengertian ABCD

 

ABCD adalah pola pergerakan harga yang sering digunakan dalam analisis teknikal untuk mengidentifikasi potensi pembalikan atau kelanjutan tren. Pola ini terdiri dari empat segmen atau gelombang yang berurutan, yang diberi label A, B, C, dan D.

 

Karakteristik ABCD

 

Setiap segmen memiliki karakteristik yang khas:

 

1. Segmen A

Segmen ini menggambarkan pergerakan harga awal yang berlawanan dengan tren utama. Jika trennya naik, segmen A akan menunjukkan penurunan harga sementara. Sebaliknya, jika trennya turun, segmen A akan menunjukkan kenaikan harga sementara.

 

2. Segmen B

Setelah terbentuk segmen A, harga akan mengalami koreksi atau pembalikan sebagian dari pergerakan awal. Segmen B menggambarkan kenaikan harga jika segmen A menunjukkan penurunan harga, atau penurunan harga jika segmen A menunjukkan kenaikan harga.

3. Segmen C

Setelah terbentuk segmen B, harga akan melanjutkan pergerakan sesuai dengan tren awal. Segmen C menggambarkan kenaikan harga jika tren awalnya naik, atau penurunan harga jika tren awalnya turun.

 

4. Segmen D

Segmen D merupakan target atau titik potensial di mana harga diperkirakan akan mencapai level ekstrem. Biasanya, segmen D adalah perpanjangan Fibonacci dari segmen BC. Pada titik ini, harga dapat mengalami pembalikan atau koreksi signifikan.

 

Kelebihan ABCD

 

Pola ABCD dapat digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance yang signifikan serta mengidentifikasi area di mana trader dapat mencari peluang entry atau exit. Analisis yang cermat diperlukan untuk mengonfirmasi validitas pola ABCD dan mengidentifikasi faktor lain yang mendukung pengambilan keputusan trading.

 

Contoh ABCD

 

Berikut ini adalah contoh sederhana dari pola ABCD dalam grafik harga:

 

Segmen A:
Harga saham XYZ mengalami penurunan dari $50 menjadi $40.

 

Segmen B:
Setelah terbentuk segmen A, harga saham XYZ mengalami koreksi atau pembalikan sebagian dari penurunan tersebut dan naik dari $40 menjadi $45

 

Segmen C:
Setelah terbentuk segmen B, harga saham XYZ melanjutkan pergerakan naiknya dan mencapai $55

 

Segmen D:
Segmen D merupakan target atau titik potensial di mana harga diperkirakan akan mencapai level ekstrem. Misalnya, segmen D ditentukan sebagai perpanjangan Fibonacci 127.2% dari segmen BC. Dalam contoh ini, perpanjangan 127.2% dari segmen BC adalah $60. Oleh karena itu, pada level $60, harga saham XYZ diperkirakan akan mencapai puncaknya dan berpotensi mengalami pembalikan atau koreksi signifikan.

 

Contoh di atas adalah contoh sederhana dari pola ABCD. Namun, dalam praktiknya, analis teknikal akan menggunakan alat tambahan seperti indikator teknikal, level support dan resistance, serta pola candlestick untuk mengkonfirmasi validitas pola ABCD dan membuat keputusan trading yang lebih baik.

WhatsApp Chat Support