Jenis-Jenis Aset Lancar
Banyak aset dapat dianggap lancar oleh berbagai bisnis di semua industri. Secara umum, sebagian besar industri mengelompokkan aset mereka saat ini ke dalam sub-akun. Berikut jenis-jenis dari aset lancar terdiri dari:Kas dan setara kas
Di neraca, sub-akun Aset Lancar biasanya ditampilkan dalam urutan likuiditas aset lancar. Aset yang paling mudah dikonversi menjadi uang tunai diberi peringkat lebih tinggi oleh divisi keuangan atau kantor akuntan yang menyiapkan laporan.
Urutan kemunculan akun ini mungkin berbeda karena setiap bisnis dapat menghitung aset yang disertakan secara berbeda.
Rumus dan Contoh Aset Lancar
Rumus total aset lancar adalah penjumlahan sederhana dari semua aset yang dapat dikonversi menjadi uang tunai dalam satu tahun.
Jika subkategori aset saat ini tidak tercantum dalam rumus ini, Anda dapat menambahkannya ke Aset Likuid Lainnya. Berikut rumus dari aset lancar:
Aset Lancar = C + CE + I + AR + MS + PE + OLA
Penjelasan:
K = Kas
CE= Setara Kas
I = Persediaan
AR = Piutang Usaha
MS = Surat Berharga
PE = Biaya Dibayar di Muka
OLA = Aset Likuid Lainnya
Berikut kita berikan contoh perhitungan dari aset lancar:
1. Sebuah perusahaan memiliki uang tunai sebesar $50,000, deposito bank sebesar $40,000, dan surat berharga sebesar $30,000. Jumlah aset lancar perusahaan adalah $50,000 + $40,000 + $30,000 = $120,000.
2. Sebuah perusahaan memiliki uang tunai sebesar $20,000, piutang dagang sebesar $25,000, dan persediaan barang sebesar $30,000. Jumlah aset lancar perusahaan adalah $20,000 + $25,000 + $30,000 = $75,000.
Perhitungan ini hanya sebagai contoh , karena aset lancar dapat bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya dan dapat berubah sesuai dengan kondisi ekonomi dan situasi perusahaan.
Manfaat Mempertahankan Aset Lancar
1. Aset lancar memungkinkan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan cepat dan tanpa harus menjual aset yang lebih penting. Hal ini meningkatkan keamanan keuangan perusahaan dan mengurangi risiko kegagalan.
2. set lancar dapat digunakan untuk menutupi kewajiban jangka pendek seperti pembayaran gaji karyawan, pembayaran tagihan, dll sehingga memperkuat kemampuan perusahaan dalam mengatasi situasi yang tidak menguntungkan.
3.Aset lancar dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dan membuat keputusan yang tepat.