Glosarium:

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W Y Z

Floating Exchange Rate

Pengertian Floating Exchange Rate

Floating exchange rate, juga dikenal sebagai kurs mengambang, adalah sistem nilai tukar mata uang yang ditentukan oleh kekuatan pasokan dan permintaan di pasar valuta asing.  Dalam sistem ini, nilai tukar mata uang dapat berfluktuasi secara bebas dan tidak ada campur tangan pemerintah untuk menetapkan nilai tukar tertentu. Beberapa negara menggunakan sistem floating exchange rate karena dianggap lebih fleksibel dan responsif terhadap perubahan pasar global. Sebaliknya, ada juga sistem nilai tukar tetap (fixed exchange rate), di mana nilai tukar mata uang ditetapkan oleh pemerintah atau bank sentral dan dijaga pada tingkat tertentu dengan membeli atau menjual mata uang asing. Sistem nilai tukar tetap bertujuan untuk menciptakan stabilitas dalam perdagangan internasional dan investasi.

 

Fungsi Floating Exchange Rate

 

- Menyesuaikan Keseimbangan Perdagangan

Floating exchange rate memungkinkan penyesuaian otomatis terhadap neraca perdagangan suatu negara. Jika ekspor suatu negara melebihi impor, permintaan mata uang negara tersebut akan meningkat, menyebabkan penguatan nilai tukar. Sebaliknya, jika impor lebih besar dari ekspor, nilai tukar akan melemah untuk menciptakan keseimbangan perdagangan.

 

- Mengurangi Risiko Perubahan Harga

Floating exchange rate membantu mengurangi risiko perubahan harga bagi perusahaan dan investor internasional. Fluktuasi nilai tukar dapat memberikan keuntungan bagi eksportir yang dapat memanfaatkan mata uang yang melemah untuk meningkatkan daya saing produk mereka di pasar internasional.

 

- Mendorong Investasi Asing

Sistem floating exchange rate memberikan fleksibilitas bagi investor asing untuk berinvestasi di suatu negara. Fluktuasi nilai tukar dapat menciptakan peluang bagi investor asing untuk mendapatkan keuntungan dari selisih nilai tukar saat membeli dan menjual aset dalam mata uang yang berbeda.

 

- Mengatur Cadangan Devisa

Dalam sistem floating exchange rate, bank sentral dapat menggunakan cadangan devisa untuk mengintervensi pasar dan menjaga stabilitas nilai tukar jika terjadi fluktuasi yang tajam atau volatilitas ekstrem.

 

Rumus Floating Exchange Rate

Tidak ada rumus khusus untuk menghitung floating exchange rate karena nilai tukar mata uang ditentukan oleh mekanisme pasar di pasar valuta asing. Harga mata uang berubah setiap saat berdasarkan permintaan dan penawaran dari para pelaku pasar.

 

Namun, dalam beberapa kasus, perubahan nilai tukar mata uang dihitung sebagai persentase perubahan dari nilai tukar sebelumnya. Rumus sederhana untuk menghitung persentase perubahan nilai tukar adalah sebagai berikut:

 

Persentase Perubahan = ((Nilai Tukar Baru - Nilai Tukar Lama) / Nilai Tukar Lama) x 100

 

Meskipun demikian, untuk nilai tukar yang fluktuatif, perubahan nilai tukar harus dihitung berdasarkan data yang akurat dan diberlakukan oleh lembaga keuangan yang sah.

 

Contoh Floating Exchange Rate

 

Contoh 1:

Misalkan awalnya nilai tukar 1 Dolar AS (USD) setara dengan 0,85 Euro (EUR). Namun, karena faktor-faktor ekonomi dan politik yang mempengaruhi permintaan dan penawaran USD dan EUR, nilai tukar berfluktuasi. Beberapa waktu kemudian, nilai tukar menjadi 1 USD = 0,90 EUR, menunjukkan penguatan USD terhadap EUR dalam sistem floating exchange rate.

 

Contoh 2:

Sebelumnya, 1 Poundsterling Inggris (GBP) setara dengan 150 Yen Jepang (JPY). Namun, karena situasi ekonomi global yang tidak stabil, nilai tukar menjadi 1 GBP = 140 JPY, menunjukkan pelemahan GBP terhadap JPY dalam sistem floating exchange rate.

WhatsApp Chat Support