Gelombang Korektif merupakan salah satu konsep penting dalam analisis teknikal pasar finansial. Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli analisis teknikal legendaris, Ralph Nelson Elliott, pada tahun 1930-an dan dikenal sebagai Teori Elliot Wave. Menurut Elliott, pasar finansial bergerak dalam pola gelombang berulang yang dapat dibagi menjadi dua kategori utama: gelombang impulsif dan gelombang korektif. Gelombang Korektif merupakan fase pasar yang cenderung bergerak berlawanan arah dengan trend utama untuk sementara waktu. Biasanya, terdapat tiga jenis gelombang korektif yang paling umum, yaitu koreksi zigzag, koreksi flat, dan koreksi segitiga. Ketiganya memiliki karakteristik dan pola pergerakan harga yang berbeda-beda.
Indikator Identifikasi Gelombang Korektif
Penting bagi seorang trader atau investor untuk dapat mengidentifikasi gelombang korektif dengan akurat. Hal ini membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dan meminimalkan risiko yang mungkin timbul. Berikut adalah beberapa indikator yang dapat membantu Anda mengenali gelombang korektif:
Salah satu indikator yang paling umum digunakan adalah moving averages. Indikator ini memungkinkan Anda untuk melihat pergerakan harga secara lebih halus dengan merata-ratakan data harga dalam periode tertentu. Ketika harga bergerak di atas moving average, itu dapat menunjukkan adanya gelombang korektif yang sedang terjadi.
RSI adalah indikator lain yang dapat membantu mengidentifikasi kondisi pasar yang overbought atau oversold. Jika RSI menunjukkan angka di atas 70, pasar mungkin sedang overbought dan gelombang korektif bisa terjadi. Sebaliknya, jika RSI menunjukkan angka di bawah 30, pasar mungkin sedang oversold dan gelombang korektif bisa terjadi juga.
Bollinger Bands adalah indikator yang menggunakan moving averages sebagai dasar perhitungannya. Indikator ini memberikan gambaran mengenai volatilitas harga. Ketika pasar mengalami volatilitas tinggi, ini bisa menjadi tanda bahwa gelombang korektif sedang terjadi.
Contoh Gelombang Korektif
Sekarang, mari kita lihat beberapa contoh nyata tentang bagaimana Gelombang Korektif terjadi di pasar finansial:
Koreksi zigzag adalah salah satu jenis gelombang korektif yang paling umum. Pada contoh ini, saham XYZ mengalami tren naik yang kuat dalam beberapa minggu terakhir. Namun, harga saham tiba-tiba mulai menurun dalam bentuk gelombang A, B, dan C. Setelah gelombang C mencapai titik terendahnya, harga saham kemudian kembali melanjutkan tren naiknya.
Koreksi flat adalah bentuk gelombang korektif di mana harga saham bergerak dalam kisaran harga yang sempit. Misalnya, saham ABC telah mengalami tren turun selama beberapa bulan terakhir. Namun, dalam periode tertentu, harga saham bergerak mendatar dalam gelombang A, B, dan C. Setelah gelombang C selesai, saham tersebut melanjutkan tren turunnya.