Interest Coverage Ratio (Rasio Cakupan Bunga) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah perusahaan dalam membayar bunga pinjaman dengan menggunakan laba operasional yang dihasilkan. Perhitungan rasio ini dilakukan dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak dengan jumlah bunga yang harus dibayarkan oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Rasio Interest Coverage Ratio dikenal sebagai alat yang umum digunakan oleh analis keuangan dan investor untuk mengevaluasi risiko keuangan suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar bunga pinjaman. Sebaliknya, semakin rendah rasio ini, semakin besar risiko keuangan perusahaan dalam hal membayar bunga pinjaman. Sebagai panduan umum, rasio di atas 1,5 dianggap baik dan mengindikasikan kemampuan perusahaan yang sehat dalam membayar bunga pinjaman.
Fungsi Interest Coverage Ratio
Interest Coverage Ratio memiliki beberapa fungsi penting dalam analisis keuangan, termasuk:
1. Mengukur Kemampuan Pembayaran Bunga: Rasio ini memberikan gambaran tentang sejauh mana perusahaan dapat membayar bunga pinjaman dengan laba operasionalnya. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik kemampuan perusahaan untuk membayar bunga, mengurangi risiko keuangan terkait pembayaran bunga.
2. Indikator Risiko Keuangan: Rasio ini dapat mengindikasikan tingkat risiko keuangan perusahaan dalam hal membayar bunga pinjaman. Semakin rendah rasio ini, semakin besar risiko keuangan yang mungkin dihadapi perusahaan dalam membayar bunga.
3. Evaluasi Kesehatan Keuangan: Interest Coverage Ratio digunakan untuk mengevaluasi kesehatan keuangan perusahaan secara umum. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang mencukupi untuk membayar bunga pinjaman, mencerminkan stabilitas keuangan.
4. Panduan untuk Investor: Bagi investor, rasio ini membantu dalam menilai risiko investasi dalam perusahaan. Rasio yang tinggi memberikan indikasi bahwa perusahaan memiliki kemampuan kuat untuk membayar bunga pinjaman, yang dapat menjadi faktor yang menarik bagi calon investor.
Rumus Interest Coverage Ratio
Dalam istilah matematis, inilah rumus interest coverage ratio adalah:
Interest Coverage Ratio = (Laba Sebelum Bunga dan Pajak) / Bunga yang Harus Dibayar
Laba Sebelum Bunga dan Pajak adalah laba yang dihasilkan perusahaan sebelum dikurangi dengan beban bunga dan pajak. Sedangkan Bunga yang Harus Dibayar adalah jumlah bunga pinjaman yang harus dibayar oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Contoh:
Jika sebuah perusahaan memiliki laba sebelum bunga dan pajak senilai $500.000 dan bunga pinjaman yang harus dibayar adalah sebesar $100.000, maka rumus Interest Coverage Ratio nya adalah:
Interest Coverage Ratio = $500.000 / $100.000
Interest Coverage Ratio = 5
Dalam hal ini, perusahaan memiliki Interest Coverage Ratio sebesar 5, yang berarti perusahaan memiliki kemampuan yang baik dalam membayar bunga pinjaman dan memperlihatkan kinerja keuangan yang sehat.
Jenis Interest Coverage Ratio
Ada beberapa jenis rasio cakupan bunga. Masing-masing melayani tujuan yang berbeda.
Metrik ini memberi tahu analis berapa kali EBIT perusahaan mampu membayar biaya bunga yang akan datang. Ini dihitung dengan membagi total beban bunga dengan EBIT perusahaan.
Bagilah biaya bunga perusahaan dengan EBITDA-nya untuk menentukan berapa kali EBITDA perusahaan dapat membayar biaya bunga yang akan jatuh tempo.
Cari tahu berapa kali EBITDA perusahaan dapat membayar biaya bunga yang akan datang setelah dikurangi pengeluaran modal (CapEx). Rumus untuk jenis rasio pertanggungan ini adalah (EBITDA – CapEx) ÷ Beban Bunga
Rasio Cakupan Biaya Tetap: Metrik ini membantu menentukan kemampuan perusahaan untuk melayani semua kewajiban jangka pendek atau jangka pendeknya. Rumus untuk jenis rasio pertanggungan ini adalah (EBITDA – CapEx) ÷ (Beban Bunga + Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang Perusahaan)