Glosarium:

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W Y Z

Keltner Channel

Apa itu Keltner Channel?

Keltner Channel adalah indikator teknikal yang membantu trader mengidentifikasi volatilitas harga dan mengukur jangkauan pergerakan harga di pasar keuangan. Indikator ini dikembangkan oleh Chester W. Keltner pada tahun 1960-an dan terdiri dari tiga garis: garis tengah, garis atas, dan garis bawah. Keltner Channel berfungsi untuk membantu trader mengidentifikasi tren pasar, menentukan titik masuk dan keluar yang potensial, serta mengukur tingkat volatilitas.

Indikator Keltner Channel

Keltner Channel terdiri dari tiga garis yang dihitung berdasarkan pergerakan harga rata-rata. Berikut adalah penjelasan singkat tentang setiap garis dalam Keltner Channel:

1. Garis Tengah

Garis tengah Keltner Channel adalah rata-rata pergerakan harga dalam periode waktu tertentu. Biasanya, periode waktu yang digunakan adalah 20 periode. Garis tengah dapat digambarkan sebagai Exponential Moving Average (EMA) dari 20 periode.

2. Garis Atas 

Garis atas Keltner Channel dihitung dengan menambahkan nilai Average True Range (ATR) ke garis tengah. ATR adalah ukuran volatilitas pasar, dan penambahan nilainya ke garis tengah menciptakan garis atas.

3. Garis Bawah

Garis bawah Keltner Channel dihitung dengan mengurangkan nilai ATR dari garis tengah. Hasilnya adalah garis bawah yang mencerminkan jarak yang ditentukan oleh nilai ATR di bawah garis tengah.

Keltner Channel Osciliator

Keltner Channel juga dapat digunakan untuk membuat indikator osilator yang dikenal sebagai Keltner Channel Oscillator. Oscillator ini membantu trader mengidentifikasi kondisi overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual) dalam pasar.

Keltner Channel Oscillator dihitung dengan mengambil selisih antara harga penutupan dan garis atas Keltner Channel. Ketika harga penutupan berada di atas garis atas, ini menunjukkan kondisi overbought dan merupakan sinyal potensial untuk pembalikan harga ke arah bawah. Sebaliknya, ketika harga penutupan berada di bawah garis bawah, ini menunjukkan kondisi oversold dan dapat menjadi sinyal untuk pembalikan harga ke arah atas.

Contoh Penerapan Keltner Channel

Berikut adalah contoh penerapan Keltner Channel dalam trading:

1. Mengidentifikasi Tren

Keltner Channel dapat membantu trader mengidentifikasi tren pasar. Saat harga bergerak di atas garis tengah, ini menunjukkan tren naik yang kuat. Sebaliknya, ketika harga bergerak di bawah garis tengah, ini menunjukkan tren turun yang kuat.

2. Breakout Trading

Trader dapat menggunakan Keltner Channel untuk strategi breakout trading. Breakout bullish terjadi ketika harga menembus garis atas Keltner Channel, sementara breakout bearish terjadi ketika harga menembus garis bawah Keltner Channel. Breakout semacam itu dapat menjadi sinyal untuk membuka posisi beli atau jual.

3. Trading Range

Ketika harga bergerak di antara garis atas dan garis bawah Keltner Channel, ini menunjukkan pasar dalam keadaan konsolidasi atau sideways. Dalam situasi ini, trader dapat menggunakan garis atas dan garis bawah sebagai tingkat support dan resistance untuk melakukan trading.

4. Keltner Channel Oscillator
Trader juga dapat menggunakan Keltner Channel Oscillator untuk mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold. Saat oscillator berada di atas 0, ini menunjukkan kondisi overbought, dan saat oscillator berada di bawah 0, ini menunjukkan kondisi oversold

WhatsApp Chat Support