Pengertian Market Value Added
Market Value Added (MVA) adalah suatu konsep dalam manajemen keuangan yang digunakan untuk mengukur nilai tambah yang diciptakan oleh suatu perusahaan untuk para pemegang sahamnya. MVA mengukur selisih antara nilai pasar perusahaan saat ini dengan modal yang diinvestasikan oleh para pemegang saham.
Secara sederhana, MVA mengukur seberapa banyak nilai yang diciptakan oleh perusahaan untuk pemegang saham selama periode tertentu. Jika nilai MVA positif, maka berarti perusahaan telah menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham. Sedangkan jika nilai MVA negatif, maka berarti perusahaan tidak mampu menciptakan nilai tambah yang memadai bagi pemegang saham.
Rumus Menghitung Market Value Added
MVA = Market Value of Equity - Total Equity
Di mana:
Market Value of Equity adalah nilai pasar perusahaan saat ini atau harga pasar total saham yang beredar
Total Equity adalah total modal yang diinvestasikan oleh para pemegang saham, termasuk modal saham biasa dan saham preferen, tambahan modal disetor, dan laba ditahan.
Dalam rumus di atas, MVA dihitung dengan mengurangi total ekuitas perusahaan dari nilai pasar perusahaan saat ini. Jika hasil perhitungan MVA positif, maka berarti perusahaan telah menciptakan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya.
Sedangkan jika hasil perhitungan MVA negatif, maka berarti perusahaan tidak mampu menciptakan nilai tambah yang memadai bagi pemegang saham.Perlu dicatat bahwa MVA merupakan indikator kinerja jangka panjang suatu perusahaan, karena perubahan nilai MVA tidak terjadi dengan cepat.
MVA yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemegang sahamnya, sedangkan MVA yang rendah atau negatif menunjukkan bahwa perusahaan perlu melakukan perbaikan dalam menciptakan nilai tambah.
Manfaat Mengetahui Market Value Added
Mengetahui Market Value Added (MVA) memiliki beberapa manfaat, di antaranya:
1. Menilai Kinerja Perusahaan
MVA dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dalam menciptakan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya. Jika nilai MVA positif, maka berarti perusahaan telah berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham, sedangkan jika nilai MVA negatif, perusahaan perlu melakukan perbaikan dalam menciptakan nilai tambah.
2. Membuat Keputusan Investasi
MVA juga dapat membantu investor dalam membuat keputusan investasi. Jika nilai MVA perusahaan tinggi, maka perusahaan tersebut dianggap mampu menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi para pemegang sahamnya, sehingga menjadi pilihan investasi yang menarik.
3. Mengidentifikasi Kelebihan dan Kekurangan Perusahaan
Dengan mengetahui nilai MVA, perusahaan dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dalam menciptakan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan nilai MVA.
4. Menilai Kinerja Jangka Panjang
MVA merupakan indikator kinerja jangka panjang suatu perusahaan. Dalam jangka panjang, perusahaan yang mampu menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan akan memiliki nilai MVA yang tinggi, sehingga MVA dapat digunakan sebagai alat evaluasi kinerja jangka panjang suatu perusahaan.
5. Membandingkan Kinerja Perusahaan
MVA juga dapat digunakan untuk membandingkan kinerja antara perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama. Perusahaan yang memiliki MVA yang lebih tinggi daripada pesaingnya dapat dianggap lebih unggul dalam menciptakan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya