Glosarium:

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W Y Z

Net Present Value

Apa itu Net Present Value (NPV)?

NPV atau Net Present Value, adalah berapa banyak nilai investasi sepanjang masa pakainya, didiskon menjadi nilai saat ini. Rumus NPV sering digunakan dalam perbankan investasi dan akuntansi untuk menentukan apakah suatu investasi, proyek, atau bisnis akan menguntungkan dalam jangka panjang.

Net Present Value digunakan untuk menentukan apakah suatu investasi, proyek, atau bisnis akan menguntungkan di kemudian hari. Pada dasarnya, NPV suatu investasi adalah jumlah dari semua arus kas masa depan selama masa investasi, yang didiskontokan ke nilai sekarang.

Menghitung Net Present Value sering digunakan dalam penganggaran untuk membantu perusahaan memutuskan bagaimana dan di mana mengalokasikan modal. Dengan menurunkan setiap opsi investasi atau proyek potensial ke tingkat yang sama — seberapa besar nilainya pada akhirnya — ahli keuangan lebih siap untuk membuat keputusan strategis.

Siapa yang Menggunakan Net Present Value?

NPV digunakan terutama dalam keuangan perusahaan. Misalnya, bankir investasi dapat membandingkan Net Present Value untuk menentukan merger atau akuisisi mana yang bernilai investasi. Selain itu, beberapa akuntan, seperti akuntan manajemen bersertifikat, mungkin mengandalkan NPV saat menangani anggaran dan memprioritaskan proyek.

Pemilik bisnis juga dapat memperoleh manfaat dari memahami cara menghitung NPV untuk membantu keputusan penganggaran dan memiliki pandangan yang lebih jelas tentang nilai bisnis mereka di masa mendatang.

Keuntungan NPV

Manfaat utama NPV adalah fakta bahwa NPV mempertimbangkan nilai waktu uang (Time Value of Money/TVM), menerjemahkan arus kas masa depan ke dalam nilai saat ini. Karena inflasi dapat mengikis daya beli, NPV memberikan ukuran yang jauh lebih berguna dari potensi profitabilitas proyek Anda. 

Selain itu, rumus Net Present Value memberikan angka tunggal yang jelas yang dapat dibandingkan oleh manajer dengan investasi awal untuk mencapai keberhasilan suatu proyek atau investasi.

Rumus Menghitung Net Present Value

Menghitung Net Present Value melibatkan menghitung arus kas untuk setiap periode investasi atau proyek, mendiskontokannya ke nilai sekarang, dan mengurangkan investasi awal dari jumlah arus kas proyek yang didiskontokan.

Jika hanya ada satu arus kas dari suatu proyek yang akan dibayarkan satu tahun dari sekarang, maka perhitungan NPV proyek tersebut adalah sebagai berikut:

NPV = Arus kas / (1 + r)^t – investasi awal

Dalam hal ini,

r = pengembalian wajib atau tingkat diskonto

t = jumlah periode waktu

Jika Anda berurusan dengan proyek yang lebih panjang yang melibatkan banyak arus kas, ada rumus Net Present Value yang sedikit berbeda yang perlu Anda gunakan.

Net present value = (C1:(1+r)) + (C2:(1+r)^2) + (C3:(1+r)^3) + … + (Ct:(1+r)^t) – C0

Keterangan:

Ct = arus kas per tahun untuk jangka waktu tertentu

C0 = nilai investasi awal

r = tingkat diskonto atau suku bunga dalam bentuk prosentase

Jika Anda ingin cara sederhana untuk rumus Net Present Value, pertimbangkan saja hal berikut:

NPV = Nilai arus kas yang diharapkan hari ini − Nilai uang tunai yang diinvestasikan hari ini

Jika Anda berakhir dengan nilai Net Present Value positif, ini menunjukkan bahwa pendapatan yang diproyeksikan melebihi biaya yang Anda antisipasi, dan investasi tersebut kemungkinan besar akan menguntungkan.

Di sisi lain, investasi yang menghasilkan nilai NPV negatif cenderung menghasilkan kerugian. Jadi, jika Anda mencoba mencari tahu apakah akan melanjutkan investasi, umumnya ide yang bagus untuk hanya berfokus pada proyek yang menawarkan NPV positif.

Cara Menghitung Net Present Value Beserta Contohnya

Untuk memahami cara menghitung NPV, mari simak contoh NPV berikut ini.

Contoh 1

Perusahaan sedang merencakan membeli mesin produksi untuk menaikkan jumlah produksinya. Harga mesin tersebut sebesar Rp 150 juta dengan suku bunga 12% setiap tahun. Investasi ini diproyeksikan menghasilkan arus kas sekitar Rp 50 juta dalam periode lima tahun. Apakah rencana pembelian tersebut bisa dilanjutkan?

Ct = 50 juta rupiah

C0 = 150 juta rupiah

r = 12 persen = 0,12

Jawaban:

NPV = (C1/(1+r)) + (C2/(1+r)^2) + (C3/(1+r)^3) + (C3/(1+r)^4) + (Ct/(1+r)^t) – C0

= ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)^2 + (50/1+0,12)^3 + (50/1+0,12)^4 + (50/1+0,12)^5) – 150

= (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150

= 180,24 – 150

NPV = 30,24

Jadi, nilai NPV adalah Rp 30,24 juta dan itu artinya rencana investasi bisa dilanjutkan.

Contoh 2

Perusahaan A sedang merencanakan sebuah proyek dengan investasi awal sebesar Rp 80.000.000. Investasi ini diproyeksikan menghasilkan arus kas sekitar Rp 100.000.000 di tahun berikutnya. Nah, berapa NPV dari proyek tersebut dengan asumsi bahwa tingkat pengembalian yang diminta adalah 10% atau 0,1 dan tidak ada nilai sisa pada akhir proyek?

NPV = [Rp 100.000.000/ (1+0,1) ^1] – Rp. 80.000.000

NPV = Rp 10.909.090

NPV ini menunjukkan bahwa hasil NPV positif dan kemungkinan besar menguntungkan, sehingga perusahaan tersebut dapat melanjutkan rencana proyek ini

WhatsApp Chat Support