Pengertian Non Current Assets
Non-current assets, juga dikenal sebagai aset tetap atau aset jangka panjang, merujuk pada semua jenis aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang diharapkan akan memberikan manfaat ekonomi dalam jangka waktu yang lebih lama daripada satu tahun akuntansi. Dengan kata lain, non-current assets adalah aset yang diharapkan akan digunakan atau dimiliki oleh perusahaan selama lebih dari satu tahun ke depan.
Fungsi Non Current Assets
Non-current assets atau aset tidak lancar memiliki beberapa fungsi penting dalam operasi dan keuangan suatu perusahaan. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari non-current assets:
1. Pendukung Operasional
Non-current assets seperti peralatan, mesin, dan kendaraan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. Mereka membantu dalam produksi barang dan jasa, memungkinkan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya dengan efisien.
2. Investasi Jangka Panjang
Non-current assets seperti investasi dalam saham, obligasi, dan aset lainnya dapat memberikan manfaat ekonomi jangka panjang. Perusahaan dapat menerima pendapatan dari investasi ini dalam bentuk dividen, bunga, atau apresiasi nilai aset.
3. Pertumbuhan dan Ekspansi
Non-current assets sering digunakan untuk mendukung pertumbuhan dan ekspansi perusahaan. Properti tambahan, peralatan produksi baru, atau investasi dalam anak perusahaan dapat membantu perusahaan memperluas operasinya ke wilayah baru atau meningkatkan kapasitas produksi.
4. Pertahankan Keunggulan Bersaing
Aset intelektual seperti hak paten, merek dagang, dan hak cipta dapat memberikan perusahaan keunggulan bersaing dengan melindungi produk, layanan, atau inovasi khusus dari pesaing.
5. Pembiayaan dan Kredit
Non-current assets dapat digunakan sebagai jaminan dalam mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan. Perusahaan dapat menggunakan aset jangka panjangnya untuk mendapatkan pinjaman atau kredit yang diperlukan untuk operasional atau proyek investasi.
6. Pertimbangan Akuisisi dan Penjualan
Nilai non-current assets juga penting dalam proses akuisisi atau penjualan perusahaan. Properti, peralatan, dan aset lainnya dapat menjadi faktor penentu dalam menilai nilai perusahaan atau dalam menghitung nilai buku dalam transaksi bisnis.
7. Menciptakan Nilai Tambahan
Investasi dalam non-current assets, terutama dalam inovasi dan penelitian, dapat membantu perusahaan menciptakan nilai tambahan bagi pelanggan dan pasar. Ini dapat membantu perusahaan memperoleh pangsa pasar yang lebih besar atau menciptakan produk baru.
8. Diversifikasi Portofolio Keuangan
Non-current assets seperti investasi jangka panjang dalam bentuk saham atau obligasi dapat membantu perusahaan diversifikasi portofolio keuangan, mengurangi risiko, dan menghasilkan pendapatan tambahan dari berbagai sumber.
Contoh Non Current Assets
Contoh Non-Current Assets termasuk:
1. Tanah dan Bangunan: Properti perusahaan yang digunakan untuk operasi bisnis atau investasi jangka panjang.
2. Peralatan dan Mesin: Peralatan produksi, mesin, dan alat-alat lain yang digunakan dalam kegiatan operasional.
3. Kendaraan: Mobil, truk, atau kendaraan lain yang digunakan untuk keperluan bisnis.
4. Investasi Jangka Panjang: Investasi dalam saham, obligasi, atau investasi lainnya yang dimiliki dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
5. Hak Kekayaan Intelektual: Hak paten, merek dagang, hak cipta, dan aset intelektual lainnya.
6. Goodwill: Nilai tambahan yang timbul dari akuisisi perusahaan lain di atas nilai buku aset dan kewajiban.
7. Investasi dalam Anak Perusahaan: Kepemilikan saham mayoritas atau mayoritas dalam perusahaan lain.
8. Lain-lain: Aset jangka panjang lainnya yang tidak termasuk dalam kategori di atas