Glosarium:

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W Y Z

Zero Interest Rate Policy

Pengertian Zero Interest Rate Policy

ZIRP adalah kependekan dari Zero Interest Rate Policy. Ini adalah kebijakan moneter di mana bank sentral menetapkan suku bunga dasar mendekati nol, dalam upaya untuk merangsang ekonomi. Ketika suku bunga mendekati nol, biaya pinjaman turun, yang mendorong konsumen dan perusahaan untuk meminjam dan menghabiskan lebih banyak uang, dengan harapan akan merangsang pertumbuhan ekonomi.

Contoh Zero Interest Rate Policy

Salah satu contoh paling terkenal dari penerapan Zero Interest Rate Policy adalah Zero Interest Rate Policy Jepang. Pada akhir 1990-an, Jepang mengalami stagnasi ekonomi dan deflasi. Untuk merangsang ekonomi, Bank of Japan, yang merupakan bank sentral negara ini, mengurangi suku bunga ke tingkat mendekati nol. Ini adalah salah satu contoh awal dari penerapan ZIRP dan merupakan bagian integral dari kebijakan moneter Jepang selama bertahun-tahun.

Keuntungan Zero Interest Rate Policy

1. Stimulasi Pengeluaran dan Investasi: Dengan suku bunga mendekati nol, pinjaman menjadi lebih murah. Ini mendorong perusahaan dan konsumen untuk mengambil lebih banyak kredit dan meningkatkan pengeluaran dan investasi.

2. Meringankan Beban Utang: Suku bunga yang rendah dapat membantu mengurangi beban utang, baik untuk individu maupun perusahaan, karena biaya bunga pada pinjaman yang ada lebih rendah.

3. Menguatkan Pasar Saham: Kebijakan ZIRP sering kali menyebabkan peningkatan harga aset, termasuk saham, karena investor mencari pengembalian yang lebih tinggi daripada yang bisa didapat dari investasi berbunga rendah.

Risiko Zero Interest Rate Policy

1. Bisa Menyebabkan Gelembung Aset: Ketika suku bunga sangat rendah, ada risiko bahwa terlalu banyak uang akan mengalir ke aset seperti saham dan real estat, yang bisa menciptakan gelembung.

2. Mengurangi Insentif Menabung: Dengan suku bunga yang rendah, orang mungkin merasa kurang termotivasi untuk menabung karena pengembalian dari tabungan sangat kecil.

3. Risiko Inflasi: Jika ekonomi tumbuh terlalu cepat sebagai hasil dari ZIRP, ini bisa menyebabkan inflasi naik lebih cepat dari yang diharapkan.

ZIRP bisa menjadi alat yang efektif untuk merangsang ekonomi dalam jangka pendek. Namun, juga penting untuk mempertimbangkan potensi risiko jangka panjang dan dampak yang mungkin terjadi pada pasar aset dan tingkat tabungan.

Negara dengan Kebijakan Moneter ZIRP

Zero Interest Rate Policy (ZIRP) telah diadopsi oleh beberapa negara sebagai respons terhadap berbagai kondisi ekonomi, terutama selama resesi atau periode stagnasi ekonomi. Beberapa negara yang telah menerapkan ZIRP antara lain:

1. Jepang: Jepang adalah salah satu negara paling terkenal yang menerapkan ZIRP. Bank of Japan pertama kali mengadopsi kebijakan suku bunga nol pada akhir tahun 1990-an sebagai tanggapan terhadap periode deflasi dan stagnasi ekonomi yang berkepanjangan.

2. Amerika Serikat: Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat, menurunkan suku bunga mendekati nol setelah krisis keuangan global tahun 2008. Ini juga terjadi lagi pada tahun 2020 sebagai respons terhadap pandemi COVID-19.

3. Zona Euro: Bank Sentral Eropa (ECB) telah menjaga suku bunga pada tingkat yang sangat rendah selama bertahun-tahun sebagai upaya untuk memerangi deflasi dan merangsang pertumbuhan ekonomi di negara-negara zona euro.

4. Swedia: Sveriges Riksbank, bank sentral Swedia, pernah menetapkan suku bunga ke tingkat negatif, yang merupakan variasi dari ZIRP, dalam upaya untuk melawan deflasi dan memperkuat ekonomi.

5. Swiss: Swiss National Bank juga telah menetapkan suku bunga pada tingkat negatif sebagai bagian dari kebijakannya untuk menstabilkan franc Swiss dan mencegah deflasi.

6. Denmark: Denmark, melalui bank sentralnya, juga telah menggunakan suku bunga negatif sebagai alat kebijakan moneter.

Perlu dicatat bahwa ZIRP dan kebijakan suku bunga negatif sering digunakan sebagai langkah darurat selama krisis ekonomi dan dapat memiliki berbagai dampak, baik positif maupun negatif, pada ekonomi suatu negara. Penerapan ZIRP dapat berubah dari waktu ke waktu berdasarkan kondisi ekonomi dan kebijakan moneter bank sentral.

WhatsApp Chat Support